Putri Candrawathi Tiba di Bareskrim Polri Tanpa Melewati Awak Media

Pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis, menyebut istri Ferdy Sambo sudah berada di Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Jumat (26/8/2022). Pernyataan itu disampaikan Arman Haris sekira pukul 11.00 WIB. "Hari ini memang jadwal pemeriksaan Ibu PC atau klien kami, saat ini Ibu PC sedang dalam pemeriksaan kesehatan dulu," ungkap Arman Haris.

Istri Ferdy Sambo itu disebut menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum diperiksa penyidik. "Setelah pemeriksaan BAP selesai, kami akan memberikan atau menyampaikan beberapa hal kepada rekan rekan media," kata Arman. Adapun pemeriksaan kesehatan Putri Candrawathi disebut Arman juga dilakukan di Bareskrim Polri.

Sementara itu dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Putri Candrawathi tak terlihat melewati awak media yang menunggu di depan lobi. Istri Ferdy Sambo diduga melewati jalur lain untuk masuk ke gedung Bareskrim Polri. Sementara itu diberitakan sebelumnya, Putri Candrawathi resmi menyandang status sebagai tersangka. Penyidik menetapkan Putri sebagai tersangka setelah mengantongi dua alat bukti yang cukup.

Status tersangka diberikan tim khusus (Timsus) Mabes Polri pada Jumat (19/8/2022) terkait dengan pembunuhan Brigadir J. Andi menyebut, seharusnya Putri Candrawathi diperiksa pada Rabu 18 Agustus 2022 kemarin. Namun, Putri menyatakan sedang sakit.

Putri pun tak ditahan dan meminta waktu selama sepekan untuk istirahat. "Seharusnya kemarin kita periksa juga tapi muncul surat sakit dari dokter, dan meminta istirahat 7 hati, kemudian penyidik melakukan gelar perkara," tutur Andi. Ini peran Putri Candrawathi :

Sebelum pembunuhanBrigadir J,Ferdy SambodanPutri Candrawathimengadakan rapat di rumah pribadinya di Jalan Saguling. Terungkap Putri menangisi saat rapat itu, sedangkan saatFerdy Samboterlihat marah. Rapat di rumah pribadi itu digelar beberapa jam sebelum eksekusi.

Hal itu diungkapkan Bharada E melalui kuasa hukumnya, Ronny Tapaessy dalam wawancara dengan TV One, Jumat (20/8/2022). Sebelum rapat, Putri dan rombongan ajudan, termasuk sopir, Kuat Maruf, baru pulang dari Magelang. "Jadi memang, ada proses waktu di lantai tiga, ketika klien saya dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," kata Ronny Tapaessy.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebut, Putri diduga menjadi salah satu orang yang menggiringBrigadir Jke rumah dinasFerdy Sambodi Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Seperti diketahui, peristiwa pembunuhan terjadi setelahPutri Candrawathi,Brigadir J, dan rombongan tiba dari Magelang. Mereka sebelumnya singgah di rumahFerdy Sambodi Saguling.

Putri diduga menggiringBrigadir Jbersama tiga tersangka lainnya keDuren Tiga. "(Perannya) mengajak berangkat ke Duren tiga bersama RE, RR, KM, Almarhum J," kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (20/8/2022). Tak hanya itu, Putri juga menjanjikan sejumlah uang kepada para pelaku.

Sebagai informasi, Ferdy Sambo menjanjikan uang Rp 1 miliar kepada Bharada E setelah menembak Yosua. Sedangkan kepada Kuat dan Bripka RR, yang berperan membantu pembunuhan berencana terhadap Yosua, masing masing dijanjikan uang Rp 500 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *