Tim dokter berencana melakukan tindakan amputasi pada tungkai kaki Sinta Aulia Maulidia, bocah 10 tahun asal Rembang, Jawa Tengah yang mederita tumor. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter gabungan dari RS Polri Kramat Jati, RSCM, RS MRCCC Siloam Semanggi, dan RS Dharmais, Sinta menderita Osteosarcoma atau kanker tulang. Sel kanker pada kaki Sinta Aulia sudah menyebar secara masif.
Sehingga, banyak jaringan yang rusak akibat kanker tersebut. Ia pun menjelaskan kondisi Sinta Aulia. Mulanya saat tiba di RS Polri Kramat Jati pada Sabtu (19/2/2022) sekitar pukul 18.30 WIB kondisi Hemoglobin (Hb) dari Sinta disebutnya sangat rendah yakni di bawah angka 2.
Dari situ, Fauzi menyebut, tim dokter langsung melakukan penanganan medis untuk memperbaiki kondisi umum dari Sinta Aulia. Peningkatan kadar Hb dari Sinta menunjukan perkembangan, di mana pada hari ini kata Fauzi, angka tersebut mencapai 6,9 dari angka 10 untuk batas normal melakukan tindakan. Namun, untuk mencegah sel kanker pada kaki Sinta menjalar ke bagian tubuh lainnya, maka kata dia tindakan amputasi tungkai kaki terpaksa harus ditempuh.
"Sudah sedemikian masif, maka pada kasus ini amputasi sebagai pembedahan pertama pilihan pembedahan pertama," kata dia. Fauzi mengatakan, tindakan amputasi pada tungkai kaki Sinta bukan berarti gagalnya upaya pengobatan yang dilakukan oleh tim dokter. Akan tetapi kata dia, keputusan tersebut merupakan langkah untuk menyelamatkan kondisi secara umum dari Sinta dengan harapan bisa kembali pulih.
"Kita mesti keputusan yang cukup berat. Bukan gagal pengobatan atau tata laksana, bukan. Tapi amputasi adalah salah satu upaya penyelamatan jiwa saat ini untuk ananda," kata Fauzi. Rencananya tim dokter gabungan akan melakukan tindakan amputasi pada tungkai kaki Sinta jika kondisi Hb dari bocah itu sudah mencapai angka 7. "Jadi biasanya operasi itu 10 tapi pada ananda Sinta ini (Hb di angka) 7 sudah boleh untuk pembedahan sudah boleh kita lakukan pembedahan," kata Fauzi.
Diketahui RS Polri berkolaborasi dengan pihak rumah sakit lainnya untuk mengoptimalkan pengobatan terhadap Sinta Aulia. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan dalam kolaborasi tersebut dibentuk tim yang berisikan para ahli dan pakar di bidang medisnya masing masing. Tim itu sendiri berasal dari RS Polri, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RS Kanker Dharmais, dan RS MRCCC Siloam.
"Kemudian kami sampaikan bahwa RS Polri telah membentuk tim yang beranggotakan para pakar dan ahli di antaranya adalah RSCM, Dharmais kemudian RS MRCCC Siloam Semanggi," kata Ramadhan dalam kesempatan yang sama. Konsultan RSCM, Prof Dr dr Achmad Fauzi Kamal SpOT mengungkapkan, dalam pengobatan Sinta Aulia ini, dibentuk juga tim multidimensi untuk lebih memaksimalkan kesembuhan pasien. "Concern dari Pak Kapolri dan Menkes luar biasa sehingga dibentuk tim dari kami semua. Kedua tim multidisiplin artinya ada ahli bedah, kemoterapi, dan lain lainnya terkait untuk pengobatan ataupun tata laksana pengobatan ananda Sinta," ujar Achmad.
Achmad menjelaskan, untuk saat ini, tim tersebut akan memastikan kondisi dari Sinta Aulia dalam keadaan baik untuk dilakukan proses pengobatan lebih lanjut. "Dari tim RS Polri sudah menyiapkan City Scan. Setelah keadaannya memungkinkan untuk memastikan kondisinya," ucap Achmad. Di sisi lain, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr R Soeko Werdi Nindito D Mars berharap dengan adanya penanganan kolaborasi ini akan memberikan yang terbaik untuk kesembuhan anak perempuan tersebut.
"Kami melihat tim RS Polri sudah baik dan lengkap. Kami berkomitmen mendukung kebutuhan didalam upaya pengobatan pasien Sinta ini.Kita berjuang sungguh sungguh demi kebaikan anak Sinta. Mudah mudahan apa yang kita lakukan bisa berikan hasil terbaik untuk Sinta dan orang tua. Tentunya kolaborasi ini menjadi menjadi cerita baik untuk perhatian dunia medis kepada pasien yang membutuhkan," katanya. Kemudian, Direktur RS MRCCC Siloam, dr Adityawati G berharap, dengan kolaborasi semua pihak, pengobatan Sinta Aulia dapat berjalan baik. "Mudah mudahan dengan niat kami kolaborasi mendukung Sinta maka pengobatan berhasil dengan baik. Tentunya dengan support tim Dokter dari RS Polri sudah sangat baik. Niat kami bisa mengobati Sinta dan dapat berhasil atas izin Allah," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mewujudkan keinginan Sinta Aulia Maulidia. Sinta Aulia sempat viral karena menyampaikan keinginannya untuk sembuh dari sakit dan cita citanya menjadi Polwan dalam sebuah video yang diunggah di media sosial. "Pak Kapolri saya ingin sembuh. Tolong dibantu cita cita saya ingin berobat dan sembuh, cita cita saya ingin jadi Polwan," kata Sinta dalam video yang dibuatnya sambil mengenakan pakaian anggota Polri.
Menanggapi permintaan anak tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit pun berjanji bakal menghubungi Sinta. Saat itu, Jenderal Sigit mengungkapnya dalam kolom komentar postingan melalui akun Instagram resminya @kepalakepolisian_ri. "Saya hubungi segera ya nak, terima kasih," ujar Sigit.
Tidak butuh lama, Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawandan dan Ketua Bhayangkari Cabang Rembang serta rombongan mendatangi rumah Sinta Aulia Maulidia di Desa Samaran RT 03 RW 01 Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, Sabtu (19/2/2022) pagi. Kemudian sekira pukul 09.15 WIB, Sinta Aulia pun berkomunikasi via video call dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Menggunakan ponsel milik anggota Babinkamtibmas Polres Rembang Jenderal Sigit langsung melakukan panggilan video call.
Tampak dalam video yang dibagikan akun instagram divisihumaspolri, Jenderal Listyo Sigit yang mengaku sedang berada di Jawa Timur berbincang langsung dengan Sinta Aulia yang terbaring di rumahnya di Rembang. "Mbak Sinta saya sudah dapat informasi kiriman TikTok yang dikirim dari masyarakat dan anggotansaya. Apa yang mbak Sinta inginkan?" tanya Sigit dalam percakapan video call tersebut. Mendengar pertanyaan tersebut, Sinta mengaku dirinya ingin sembuh.
Mendengar jawaban gadis kecil tersebut, Jenderal Sigit pun menyatakan dirinya akan mengirimkan tim Dokter ke rumah Sinta Aulia dan membawanya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Kalau begitu, habis ini nanti saya kirim tim Dokter ke rumah mbak Sinta. Setelah itu hari ini juga saya minta untuk dibawa ke Jakarta dibawa ke rumah sakit Kramat Jati. Ini kebetulan ada di Jawa Timur. Nanti mbak Sinta langsung diterima dokter di sana," Ujar Jenderal Sigit. Jenderal Sigit pun berjanji dirinya akan menemui langsung Sinta Aulia di Jakarta setelah dirinya merampungkan kunjungan kerja ke sejumlah daerah.
"Nanti kalau saya sudah sampai di Jakarta, saya langsung tengok mbak Sinta," katanya. Selama di Jakarta, Sinta Aulia pun akan ditemani keluarganya menjalani perawatan di RS Polri Kkramat Jati. "Mbak Sinta bisa ditemenin keluarga. Pak Bhabinkamtibmas yang tadi menginfokan ke saya juga boleh nemenin. Mudah mudahan mbak Sinta cepet baik di sana. Selalu semangat," ujarnya.
Masih dalam video call tersebut, Jenderal Sigit akan menemui langsung Sinta di Jakarta. "Nanti dijemput anggota saya tim dokter dibawa ke Jakarta. Semangat ya. Mudah mudahan bisa baik. Ditunggu dan sampai ketemu di Jakarta," kata Sigit. Hanya berselang beberapa jam dari percakapan tersebut, Helikopter Dhaupin As 365 N3 Ditpol Udara Korpolairud Baharkam Polri pun mendarat di lapangan Kecamatan Pamotan untuk menjemput Sinta Aulia.
Setelah itu, Sinta pun dievakuasi dan dibawa menggunakan halikopter ke Jakarta. Helikopter lepas landas dari Rembang menuju Jakarta sekira pukul 15.45 WIB. Helikopter pun mendarat di Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Lalu, Sinta Aulia dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri Kramat Jati Sabtu malam. Sinta pun langung dirawat inap di gedung Anton Soedjarwo RS Polri Kramat Jati. Esok harinya, Minggu (20/2/2022), Kapolri pun menjenguk Sinta Aulia di RS Polri.
Kapolri datang bersama istrinya Juliati Sapta Dewi Magdalena ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (20/2/2022) sekira pukul 16.30 WIB. Hanya 30 menit Kapolri berada di RS Polri. Terlihat Sinta Aulia terbarin di tempat tidur pasien mengenakan baju biru dongker.
"Dik Sinta, tetap semangat, nanti obat di minum ya," kata Listyo Sigit Prabowo saat menjenguk Sinta Aulia di kamar perawatan RS Polri, Kramat Jati, dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com, Minggu malam. Untuk memastikan kesembuhan Sinta Aulia, kapolri meminta Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri untuk memberikan pengobatan terbaik untuk anak perempuan tersebut. Listyo Sigit Prabowo juga meminta Sinta Aulia untuk menyampaikan kebutuhan yang diinginkan dan menceritakan kondisinya setiap saat ke tim dokter.
"Kalau ada apa apa bilang sama pak dokter. Nanti biar dokter bisa ambil langkah," ucap Listyo Sigit Prabowo. Muhlisin, ayah Shinta Aulia, berterima kasih atas perhatian Listyo Sigit Prabowo dan Juliati Sigit Prabowo untuk putrinya itu. "Pak Listyo Sigit peduli sama keluarga saya sehingga anak saya bisa berobat layak. Saya matur nuwun sanget atas semuanya. Semoga bapak panjang umur," kata Muhlisin.
Kapolri hanya berharap kesembuhan Sinta Aulia, hingga bisa mewujudkan mimpinya menjadi polisi wanita (polwan). "Yang penting semangat biar cepat sehat dan sembuh ya," kata Listyo Sigit Prabowo sambil mengelus kepala Sinta Aulia yang terbaring lemah di ruang perawatan rumah sakit.